Rabu, 03 November 2010

Cerita cintaku

Cerita cintaku


Cerpen cinta tiada batas by Ole Lia

Posted: 02 Nov 2010 12:17 PM PDT

Cerpen cinta tiada batas by Ole Lia - Nah kalau cerpen yang satu ini adalah kiriman dari ole lia, lagi-lagi cerpen yang sangat menarik, kamu nyesel deh kalau belum baca cerpen satu ini. Yuk silahkan baca cerpennya, and jangan lupa untuk berkenalan dengan ole lia dengan meng-add facebooknya.

Cintaku Tiada Batas

Cintaku Tiada Batas,

Terkadang aku merasa akan kehilangan dia. Aku merasa takut sekali dia akan pergi dan meninggalkan aku tanpa peduli lagi. Dia pria yang aku cinta, sungguh aku menyayanginya. Bagai bunga mawar aku tak ingin kehilangan duri yang selalu menjagaku. Tuhan aku sungguh menyayanginya, dia pria terindah yang aku temui selama ini. Dia yang sabar disampingku, tanpa mengeluh atas sikapku yang mungkin sering membuat nya kesal. Dia juga bijaksana dalam menghadapi segala persoalan kami. Dia amat mengesankan bagiku. Aku yang pemarah, terkadang juga egois. Tapi merasakan sikapnya yang selalu mau menerima pemikiranku, membuatku sadar bahwa aku yang berlebihan. Dia memang tidak sempurna, banyak juga hal yang membuatku kesal,merintih kesakitan karena hati ini tertusuk sekali. Tapi ya sudahlah lebih baik aku padamkan emosi ini dan aku putuskan untuk selalu mengalah padanya. Cintaku lebih kuat dari pada emosiku. Dirinya adalah inspirasi semangat hidupku. Cintaku bagai embun pagi hari, yang siap menjernihkan semangat yang baru. Cintaku bagai awan putih peneduh hati. Cintaku bagai pohon yang akan bertumbuh dan bermekaran disatu tempat tak akan berpindah,karena hatiku setia selamanya untuknya hingga akhir hidup ini. Cintaku hanya ingin melihatnya selalu tersenyum. Menatapnya penuh aura kebahagian. Tuhan, aku tidak mengerti mengenai takdir cinta karena itu rahasiamu. Tapi aku hanya berharap suatu saat dialah yang akan menjadi pendamping hidupku hingga akhirnya aku akan kembali ke pada-Mu.
Aku menutup diare cinta,karena sore itu aku akan bertemu dengannya. Kami berencana untuk jalan-jalan. Aku merasa bahagia sekali tidak biasanya dia mau menuruti ajakanku,padahal dia sudah punya rencana lain. Kami bertemu dengan perasaan bahagia, aku sangat senang bila ada disampingnya. Aku sungguh mencintai pria ini. Aku yakin padanya sejak kami bertemu pertamakali.
Dimana saat itu hujan sangat deras kami bertemu dan saling berkenalan. Kami berteduh di sebuah tempat duduk dengan payung besar yang melindungi kami dari hujan. Dalam hatiku aku berdoa, " hujan turunlah agak lama biar kami bisa lebih saling kenal" . Dan sungguh ajaib Tuhan mengabulkan nya, hujan turun hingga bagian tanah mengenang air seperti kolam kecil . Kami duduk bersebelahan sambil melihat anak kecil yang sedang hujan-hujanan. Kami pun saling bercerita dan mengingat masa kecil. Dia bercerita banyak sekali, dari dimarahi ortunya sampai dia sakit karena hujan-hujanan. Sungguh kami menikmati hari itu bersama. Lalu kami melanjutkan perkenalan kami selanjutkan, setelah hujan reda kami jalan bareng ke mall, aku masih ingat sekali kami ke toko buku dan melihat buku-buku sesuai selera kami dan bertemu pada satu rak deretan komik jepang. Disini kami berbagai cerita komik favorite masing-masing, lalu kami pun semakin akrab. Kenangan ini tak pernah bisa aku lupakan.
Tapi kini semua telah berubah,itu semua hanya masalalu yang tak mungkin akan terulang lagi, hal yang paling aku takutkan terjadi. Rasanya baru semalam aku merasa takut dia akan pergi,rasanya baru kemarin kami pergi sama-sama untuk menghabiskan malam minggu yang panjang,serta dia membuktikan kalau dia sangat perhatian padaku. Sekarang dia pergi…..separuh hatiku menghilang tanpa pikirkan sedikit pun rasa yang aku punya. Kami memang berbeda agama dan kami tahu segala konsekuensinya sejak awal. Semua sudah terpikir matang saat aku berani mengambil keputusan untuk menerimanya. Dia telah berubah dalam waktu seketika dia menjadi monster yang meremukan hati dan segala harapannya. Cintaku menghilang,pahit rasanya. Aku menjadi tidak berdaya bagai mayat hidup yang tak pernah sadar. Aku hancur dan tak bisa lagi bernafas. Rasanya tak ada angin lagi yang bisa aku hirup. Sungguh kenapa kamu tega lakukan ini padaku? Apa kamu tak punya hati, diman janji-janji itu? Semua telah musnahkah? Hingga kamu melakukan ini padaku?
Aku hanya bisa teriak sendirian sekarang, ngomel dengan batin dan berbicara dengan bayanganku sendiri. Sangat parah hidupku saat ini. Rasanya ingin mati dan tidak akan menemukan dunia lagi. Sungguh parah hatiku mendengar kata-katanya " Hilangkanlah Rasa sayangmu padaku hingga habis, aku sudah dijodohkan dengan orang lain,dan aku menyetujuinya,sekarang aku menyayangi wanita itu dengan sangat tulus,sedangkan cintaku padamu sudah hilang,dia lebih membuatku nyaman daripadamu, dan aku lebih memilih dia daripada kamu, pacaran denganmu tidak buat apa-apa…." Mengingat kata-kata itu rasanya hatiku tambah kacau dan tidak mengerti harus bagaimana lagi. Harapan cintaku musnah. Dia adalah pacar pertama dan orang yang sanggup membuatku menerima orang dalam hidupku. Hatiku sudah benar-benar diambilnya. Dia telah merenggut hati paling dalam untuk percaya, tapi apa? kini dia pergi tanpa peduli, pacaran hampir setahun hanya omong kosong. Padahal aku selalu berusaha serius dan setia untuknya. Aku tidak pernah ingin memaksa dia untuk menjadi jodohku suatu saat nanti, tapi janganlah sakiti aku dengan cara seperti ini. Aku tahu kamu tidak bisa melawan orangtuamu tapi kenapa kamu tega berkata cintamu sudah hilang hanya dalam waktu satu minggu saja. Hatimu berubah kasar tanpa peduli, perkataanmu sangat menyengat bagai lebah mengeluarkan racunnya, kamu buat hatiku mati,kamu bunuh aku.
Hari- hari terus berputar, waktu juga berganti. Rasa rindu tetap menyinari aku. Sungguh tak berdaya tubuh ini melakukan aktivitas. Lesu dan seperti orang yang sudah tidak niat hidup lagi. Aku benar-benar kacau. Walau aku sudah sangat hancur, aku memang mengharapkan dia kembali. Biar semua orang akan mengatakan aku bodoh. Tapi aku memang sudah tidak dapat berpikir lagi soal hatiku. Dia adalah separuh hatiku yang mendapatkan cintaku yang paling dalam. Aku berusaha membuatnya bertahan denganku, tapi sia-sia . aku tidak bisa memaksanya. Cinta tidak harus memiliki?? Tapi kenapa aku tak sanggup menerima itu. Aku sungguh sayang padanya, walau aku sangat membencinya. Aku sangat marah padanya. Aku mengerti hidup ini harus memilih, tapi perkataanmu sangat merendahkan hatiku. Kamu sangat jahat, janji setia dan perjuangan musnah dalam sekejap. Aku menjadi tidak berguna lagi dimatamu, seperti barang yang sudah tidak disukai makanya dibuang. Aku tak mengerti sebenarnya apa yang sedang ada dikepalamu. Aku merasa bingung dengan sikapmu ini. Aku merasa menjadi gadis bodoh yang mengemis cintamu.
Tapi yang perlu kamu tahu,aku tulus mencintai dan memberikan rasa sayang ini. Cintaku abadi bagimu. Aku relakan kau pergi. Walau sebenarnya hatiku tak sanggup, tapi kamu adalah bahagiaku, keputusanmu tak bisa aku paksakan. Aku sadar aku hanya wanita biasa yang memiliki cinta. Aku memang pengagung cinta. Dan aku berharap kamu akan mengingatku untuk selamanya, karena cinta diantara kita bukanlah permainan sesaat, tapi keseriusan dalam berhubungan. Aku memang sudah hancur, berantakan….mungkin seperti kaca yang tak mungkin bisa menyatu lagi. Tapi aku sangat yakin dengan cintaku, walau dia sudah berkata tak mungkin lagi kami bersama. Aku hanya akan setia, dan entah sampai kapan takdir akan menjawab tentang semua ini. Aku sudah tidak bisa berkata-kata apa-apalagi. Aku hanya bisa meneluh sepi dan tak berdaya. Kenapa aku sangat lemah dengan cinta ini . aku merasa sudah gila. Akan kah impianku nyata menunggunya kembali, inilah pilihan dan yang tak mengerti pada akhirnya seperti apa. Aku hanya bisa berdoa dan berteduh pada Tuhan. Biarlah semua orang mengejek dan merendahkanku, tapi mmang cinta ini sangat tulus dan hanya ingin dicintai. Tapi apadaya bila dia sekarang harus pergi. Dan aku hanya bisa diam……….
Inilah pilihan hidup, bertahan atau mati tanpa jawab. Aku mengahargai pilihan hidupmu tapi aku sangat tidak terkesan dengan perkataanmu. Kamu membunuh aku dengan tidak berperasaan. Aku terluka dan bekas luka ini tak bisa terhapuskan. Karena ini noda dan saksi cinta kita yang kamu paksa untuk berakhir.

Pesan Tulisan : dunia banyak pilihan dan saat harus memilih,pikirkanlah perkataan yang tepat bila tidak ingin adayang terluka.

Penulis,

Nama Kamu : Ole Lia
Email Kamu : ole.iyuw@gmail.com
Email Facebook : zealsc46@gmail.com
Alamat YM : liayustita
Tempat Tinggal : jogjakarta



Cerpen Teruntuk Malaikatku By Nia Wahyu Pratiwi

Posted: 02 Nov 2010 12:06 PM PDT

Cerpen Teruntuk Malaikatku By Nia Wahyu Pratiwi - cerpen ini ditulis oleh teman atau sahabat cerita cinta, yaitu Nia Wahyu Pratiwi. Silahkan dibaca cerpen yang sangat menarik ini, buat Nia Wahyu Pratiwi sukses selalu ya hehe...
Teruntuk Malaikatku

Selamat pagi malaikatku ...
Apa kabarmu pagi ini? Kuharap kau baik-baik saja. Sebaik mentari menyinari pagi ini, sesejuk embun pagi.
Oh ya, Mimpi apa kamu semalam ? Jangan bilang kau memimpikan aku akan pergi merantau & meninggalkan kamu disini, Karna aku tak akan bisa pergi jauh tanpa kamu

, semangat hidupku.

Malaikatku, saat aku menulis surat ini, cuaca begitu cerah, Langit biru dengan hiasan awan putih disetiap sudut langit terbentang begitu luas. Kau lihat, matahari

begitu perkasa. Menerangi seluruh alam ini. Sinarnya terasa sangat panas, terasa sampai kedalam hatiku.
Sayangku, ini mengingatkanku saat kita pertama kali bertemu. Kau datang kerumahku. Katamu, kau ingin menunggu waktu kuliah disini. Kebetulan rumahku tak jauh

dari kampusmu. Kamu tau, saat itu aku begitu takut bertemu denganmu, tak berani menatapmu. Seperti seorang anak yg takut bertemu hantu, atau seorang gadis yang

takut dihadang preman dipinggir jalan. Dalam benakku, kamu seorang cowok nakal dengan kehidupan dunia malammu yang sarat dengan minum minuman keras, dan

tato di separuh tubuhmu. Aku sangat takut sayangku. Tapi ternyata aku salah. Tak ada sedikitpun tato yang terukir di tubuhmu, kamu tak kenal minuman keras,

bahkan kamu enggan tuk menyulut sebatang rokok. Kamu lembut. Kamu baik, dan kamu selalu mengeluarkan kata kata yang mampu membuatku tertawa atau meneteskan

airmata.

Masih teringat betul saat kamu mengatakan bahwa kamu tak punya kekuatan seperti cowok cowok lain. kamu lemah. Dan kamu benar-benar lemah. Kamu harus

bolak-balik rumah sakit. Bercengkrama dengan suster-suster dan dokter. Dan entah sudah berapa ratus pil yang masuk kedalam tubuhmu. Tak sedikit dokter yang

menghafal betul kamu dengan segala keluhanmu.
Bahkan aku pernah melihatmu terbaring lemah di kasur putih dengan sebuah selang yang dialiri dengan air infus dan dimasukkan kedalam tubuhmu. Kau pucat. Lemas.

Sungguh, aku tak kuasa. Aku ingin memelukmu erat saat itu juga. Aku ingin menangis. Andai saja aku ikut merasakan apa yang kamu rasakan.
Tapi kamu tau sayangku. Aku tak pernah menyesal mengenalmu dan segala kelemahanmu. Karena aku ingin selalu menguatkanmu, menemanimu, mnyemangatimu,

mengingatkan jam makan untukmu, memijat tanganmu, membantumu bangun saat kau terjatuh, membunuh rasa pesimismu, menceritakan hal hal yang membuatmu

tersenyum dan memelukmu erat saat dingin menusuk tulang rusukmu & membuat nafasmu sedikit terganggu.
Meski kadang aku merasa semua ini tak mudah. Aku yakin kamu juga tau. Aku seorang cewek biasa. Tak sedikit orang bilang aku manja. Ya aku memang manja. Aku

ingin dimanja olehmu. Aku ingin setiap detik yang aku lalui ada dirimu disampingku. Aku ingin duduk bersandar di bahumu, melihat laut biru dan merasakan angin

berhembus dan merontokkan daun daun diatas kita. Aku ingin berjalan bergandengan tangan dengan kaki telanjang menyusuri tepian pantai di sore hari. Merasakan

butiran pasir menggelitik kaki kita. Melihat Sunset yang begitu indah. Atau sekedar minum es kelapa muda dipinggir sawah atau minum es krim berdua sambil

bersendau gurau. Aku tau. Ini adalah keegoisanku. Sempat aku ingin membunuh dan membuang jauh jauh rasa egois itu. Tapi lagi lagi aku hanya seorang cewek biasa.

Kadang aku berhasil, tapi entah darimana rasa itu muncul kembali.

Ah, sayang. Aku jadi ingat saat kamu mengejarku dulu. Saat itu aku masih punya seorang kekasih, mantan kekasih untuk sekarang. Kamu tak pernah lelah memberiku

semangat. Kau tak pernah lelah mendengar semua keluhan-keluhanku tentang mantan kekasihku yg sangat protective. Kau tak pernah lelah menungguku. Meski aku

pernah melarangnya. Kau bersikeras ingin membebaskan aku dari sangkar yang selama ini menjeratku. Dan kamu berhasil sayang. Kamu lulus. Kamu telah

membebaskanku. Terima Kasih.

Kamu selalu memujiku, katamu aku adalah cewek paling baik, ceria dan cantik. Aku sempurna. Padahal aku justru jauh dari sempurna. Aku egois dan sering marah

tanpa alasan kepadamu. Aku sadari itu. Tapi sayang, kenapa kau tak pernah marah padaku? Padahal aku sudah sering menyakitimu. Katamu, kamu ingin menjadi yang

terbaik untukku, ingin membuatku selalu tersenyum, bahkan ingin memberikan lebih dari senyuman. Ah Sayang, kau begitu baik padaku. Sungguh, aku tak sanggup

kehilangan dirimu. Kamu adalah malaikatku.

Saat ini mungkin kamu sedang bersendau gurau dengan semua keluargamu, bermain dengan adik keponakanmu yang sangat lucu, dan aku senang, meski aku tak bisa

melihat senyumu saat itu.

Sayang, Andai saja kamu tau apa yang aku rasakan saat ini. Aku bingung, aku bagai terombang ambing dalam lautan. aku cemas. Aku ingin berteriak agar kamu

mengerti. Aku mohon mengertilah sayang. Aku memang tak menyuruhmu membaca pikiranku. Tapi sayang, cobalah baca dari mataku..
Aku sayang kamu..

With Love

Peri Biru,

Penulis,

Nama : Nia Wahyu Pratiwi



0 komentar:

Create a Meebo Chat Room
Cinta © 2008 Por *Templates para Você*