Kamis, 02 Desember 2010

Cerita cintaku

Cerita cintaku


Nyanyian Gadis Yang Menyentuh Hati

Posted: 02 Dec 2010 03:04 AM PST

Nyanyian Gadis Yang Menyentuh Hati Nyanyian Gadis Yang Menyentuh Hati - Benar kata orang cinta kadang bisa dihiasi dengan nyanyian merdu yang merayu dan mendayu – dayu.Pantes aja begitu banyak band yang bermunculan dengan lirik yang terlalu menyentuh bahkan lebay haha…

Sekarang aku bukan ngebahas band cengeng tersebut hehe.Sekarang Aku ingin menceritakan tentang seorang cewek yang tiap hari hadir di hari – hariku lewat nyanyiannya yang merdu sampai menusuk hatiku ini.

Suaranya mampu menyihirku untuk berhenti bekerja,Aku tidak mengerti dengan perasaanku,semuanya campur aduk seperti kapal yang berguncang karena hentakan bom – bom yang akan membelah kapal tersebut.

Awalnya aku sekedar kagum dengan suara indah tersebut tapi lama – kelamaan perasaanku mengatakan lain.Hatiku mulai bertanya – tanya siapakah yang bernyanyi begitu indahnya sampai menggetarkan detak jantung ini.

Sayang sampai saat ini aku belum bisa menjawab pertanyaan dari perasaanku ini.Aku masih mencari siapa gerangan sang bidadari itu.Semoga saja ini bukan mimpi.


Oka's World By Dikki Iskhanrozi Khan

Posted: 01 Dec 2010 07:45 AM PST

Oka's World Oka's World By Dikki Iskhanrozi Khan, berikut adalah cerita menarik yang dikirimkan oleh Dikki, mari kita baca ceritanya...Terima kasih kepada dikki yang sudah mengirimkan ceritanya kepada cerita cinta. And kepada teman-teman semua jangan lupa berikan komentarnya setelah membaca ya heheh...


Chap 1: Crusader from Central Palace

"Aku harus selamatkan Lianos dari kehancuran"

"Hanya cara ini yang tersisa! Kembali ke masa lalu dan ubah sejarah kembali!"

"Kemasa 18 tahun yang lalu! Awal dari sebuah kehancuran!"

-----------------------------------------------------------------

Angin bertiup perlahan menggoyangkan kepala Oka yang saat itu sedang terjaga. Duduk sendiri menatap langit dengan santainya dan berangan-angan seperti biasanya, mengandaikan dirinya bisa terlahir kembali sebagai kebangsaan Nobilita. Bangsa manusia yang hidup sukses dan mewah, mendapatkan semua yang mereka inginkan, hidup enak dan tak perlu repot bekerja. Daripada nasibnya saat ini, hanya sebagai seorang prajurit bergaji rendahan yang bertugas menjaga perbatasan desa. Sungguh membuatnya kecewa.
Oka

Dari kejauhan tempatnya duduk, seseorang datang membawa sesuatu. Tampak besar dan berat. Semakin lama semakin mendekat, tanpa pikir panjang Oka langsung menghadang orang itu."Hai apa yang kau bawa??"

"Ini hanya persediaan makanan untuk saudara saya di desa." Jawab si Pria tua dan lusuh itu. Oka melewatkan si tua bangka itu seraya menatapnya curiga. Dengan langkah perlahan pria berjenggot putih itu maju melewati pos penjagaan.

Perlahan tapi pasti ia menghilang bak hilang ditelan kabut. Oka kembali menatap keluar tempat penjagaannya. Daerah luar desa hanyalah hamparan rumput hijau yang luas. Beberapa tempat ditumbuhi pohon yang cukup tinggi. Struktur tanahnya agak sedikit tidak rata.


Julian
"Oka! Cepatlah kemari!" Seseorang berteriak dari arah desa. Memanggil Oka dari kejauhan. Seorang pria berkumis tebal berdiri. Okapun menghampiri pria itu. Dengan langkah kaki cepat ia menuju tempat paman itu.



"Siap! Ada perlu apa pak kepala?" Tanya Oka serentak seraya memberikan hormatnya. Pria itu adalah sang kepala desa tempat Oka tinggal. Namanya Julian, pria paruh baya berumur 30 tahun.



"Aku bisa minta tolong padamu?"



"Tentu saja bisa pak kepala! Anda butuh bantuan apa?" Balas Oka dengan sopan.



"Bisa antarkan barang ini ke Desa sebelah, Desa Longtar. Dan berikan kepada Tuan Agus kepala desa di sana."



"Baik tuan!" Dengan cepat Oka mengangkat bungkusan yang memang tampak berat itu. Tertutup kain merah bercorak putih, ia ikatkan pada lehernya.



Okapun melangkah maju menuju desa sebelah. Desa Longtar hanya sekitar 1 KM dari desanya, Desa Prosperiti. Ia cukup melewati sebuah hutan kecil yang membatasi kedua desa tersebut. Hutan itu hanya dihuni oleh Monstrum-monstrum kecil yang tidak begitu menyulitkan. Sepanjang perjalanan di hutan, Oka bertemu dengan beberapa Limo (monstrum kecil berbentuk jelly) yang membuatnya harus sedikit bertarung.
Limo...



Sesampainya ia di Desa Longtar, Oka sesegera mungkin ke rumah si kepala Desa, Agus.




Agus

"Ahh... Akhirnya datang juga!" Sambut Agus dari balik meja ketika melihat Oka datang dengan bawaan beratnya itu.



"Aku sudah menunggunya sejak tadi. Maaf merepotkanmu! Sebelumnya, siapa namamu?"



"Maaf lancang, saya Oka prajurit penjaga desa Prosperiti."



"Ahh... Aku sering mendengar namamu dari Julian. Kau prajurit yang cukup setia dan bisa diandalkan katanya ." Agus tersenyum lebar sambil menepuk bahu Oka. "Bisakah bawakan karung itu ke lantai dasar. Ikuti saja aku."



"Tentu tuan, dengan senang hati." Oka kembali mengangkat bungkusan itu dan menggendongnya lagi. Agus memimpin jalan ke lantai dasar rumahnya. Ruangan itu penuh dengan kotak kayu yang entah apa isinya, dan juga beberapa properti yang tidak lagi digunakan.



"Coba kau buka bungkusan itu."Dibukalah perlahan ikatan bungkusan itu.



Tiba-tiba....Mencuat sebuah batu permata berwarna biru dari balik bungkusan itu! Batu itu melayang-layang di depan Oka."Hwaaaaaa......!! Benda apa ini!!" Oka melompat mundur dari tempatnya, ia terkejut melihat sebuah benda yang belum pernah ia lihat sebelumnya.



"Itu adalah "Amoveo", amoveo adalah sebuah batu teleport. Benda ini dikembangkan oleh Central Palace Ruin dan menyebar luaskannya ke setiap desa."


Amaveo... Alat teleport antar desa...



"Setiap orang bisa menggunakan benda ini dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dengan syarat, memiliki Passveo Card dan juga pernah mengidentifikasikan kartunya di Amoveo yang akan dituju." Oka masih setengah bingung mendengar penjelasan Agus."Hahahaha...." Agus tertawa keras, ia merogoh saku celananya kemudian menunjukkan sebuah kartu pada Oka.



"Ini yang dinamakan Passveo Card. Sekarang akan kutunjukkan cara kerjanya." Agus menarik tangan Oka. Kemudian, ia menghampiri Amoveo dan memasukkan Passveo Cardnya ke dalam benda tersebut.



"Kemana tujuan anda?" Suara rintih seperti robot keluar dari dalam batu itu.



"Desa Prosperiti." Agus memjawab pertanyaan sang batu. Cahaya terang tiba-tiba keluar dari permata indah itu. Mengelilingi Agus dan Oka, semuanya putih cerah. Ruangan bawah tanah Aguspun lenyap dari pandangan. Dalam hitungan detik pemandangan di depan mata mereka berubah.



"Dimana ini!" Tanya Oka."Bukankah ini desamu? Kita telah melakukan perpindahan tempat. Menyenangkan bukan?" Tanya Agus. Mereka berada disebuah lapangan rumput yang biasanya digunakan desa Prosperiti sebagai tempat berkumpul dan merayakan sesuatu."Benar! Ini di Lapangan desa Prosperiti! Bagaimana bisa?"



"Aku tidak begitu mengerti bagaimana caranya Central Palace membuat alat ini, ataupun proses kerjanya. Tapi bila kau menginginkan passveo card untuk menggunakan alat ini, kau bisa memintanya di kepala desamu :)" Agus tersenyum, kemudian kembali mendekati sebuah batu permata yang sama persis dengan di ruang bawah tanahnya. Amoveo ternyata juga ada di Desa Prosperiti. Agus menghilang ditelan bumi cahaya. Entah ia pergi kemana. Oka hanya bisa melamun, memikirkan penjelasan panjang Agus tadi dan memahaminya.



"Sebaiknya aku melapor ke Kepala Desa, sekaligus meminta Passveo Cardku seperti kata Pak Agus tadi." Dengan wajah riang Oka menuju rumah kepala desa Julian. Tempatnya ada di utara lapangan desa. Berdiri megah dan terlihat paling menonjol daripada rumah warga desa lainnya. Tentu saja, karena Julian adalah orang terkaya di desa itu.

tok tok tok



"masuk pintunya tidak dikunci!" balas seseorang dari dalam rumah. Oka membuka pintu kayu rumah itu. dan melangkahkan kakinya ke dalam.



"Permisi pak kepala desa! Saya ingin melapor!"Julian datang dari balik samping kanan pintu masuk.



"Melaporkan apa?"



"Saya sudah mengantarkan barang yang anda pinta tadi kepada kepala desa Agus."



"Oh! Baguslah! Apa katanya?"



"Ia mnegucapkan terima kasih pada bapak."



"Hmm... Begitukah? Terima kasih kembali, dan terima kasih juga untukmu sudah mau membantuku." Julian mendekati Oka. "Ada yang lain?"



"Mmmm...." Oka berpikir sejanak. "Tuan, bisakah saya meminta passveo card saya?" Pinta Oka dipenuhi rasa keraguan. Ia takut Julian berpikir, bahwa dirinya sedikit lancang.



"OOhhh.." Sentak Julian "Kau sudah tahu barang yang kukirimkan rupanya. Apakah Agus yang memberitahunya padamu Oka?"



"Yap Tuan. Bahkan ia mengantar saya kembali ke desa dengan Amaveo itu!" Tukas Oka kegirangan.



"Baiklah. Tunggu disini sejenak. Akan kuambilkan Passveo Card untukmu." Oka memandang sekeliling ruangan itu. Indah, kata yang mungkin ada dipikirannya. Banyak lukisan cantik menghias ruangan itu. Tampak vas bercorak biru dengan bunga Yulomi didalamnya berdiri tegak diatas sebuah meja kecil di sudut ruangan.



Taklama Julian muncul kembali dari arah yang sama ketika ia pergi meninggalkan Oka. Ia membawa sebuah kotak merah di tangannya, "Bisakah aku meminta tolong lagi padamu?"



"Tentu tuan! Saya bekerja untuk anda, anda takperlu memohon seperti itu untuk memberikan perintah atau tugas pada saya."



"Begitukah? Baiklah, tolong kirimkan passveo card ini kepada semua penduduk desa termasuk milik kau dan ibumu, bisakah?"



"Baiklah tuan, akan saya kirimkan" Oka menerima kotak merah itu. Sejenak ia membukanya untuk memeriksa isi di dalamnya. "Maaf tuan saya permisi dahulu."



"Ya silahkan, terima kasih sudah banyak membantu"



"Sama-sama tuan." Oka keluar dari rumah Julian. Ia memandang ke segala arah dan mulai berpikir.



"Darimana aku akan mulai??"



"Oka!!" Teriak seseorang dari samping. Ia melambaikan tangan pada Oka.



"Hai!" Balas Oka pada orang itu.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Enni
"Sedang apa kau di rumah pak Kepala Desa?" Enni, seorang gadis pemilik peternakan yang ada di desa Prosperiti. Ia dibesarkan sendiri oleh kakeknya. Umurnya masih 19 tahun tapi ia sudah mengelola sebuah peternakan desa itu. Penduduk desa sangat mengandalkan dirinya. Karena hanya dirinya yang bisa membantu menunjang dana kebutuhan desa ataupun menyediakan sumber pangan desa.



"Aku mendapat tugas dari kepala desa."



"Hmmm... Tugas seperti apa?" Tanya Enni.



"Aku diminta mengantarkan Passveo Card kepada setiap penduduk." Oka membuka kotak merah itu. Ia mencari kartu milik Enni. "Ini milikmu. Kartu ini digunakan untuk fasilitas Amoveo."



"Ahhh.. Aku tahu! Amoveo, alat teleportasi itu bukan? Terima kasih banyak" Enni tersenyum lebar. "Apa kau butuh bantuan?"



"Tidak, ini hanya tugas kecil. Akan kukerjakan sendiri."

"Baguslah, kalau begitu aku pergi dulu ke dapur desa, hari ini aku belum makan siang." Enni meinggalkan Oka sambil menggenggam kartu miliknya.



Oka-pun berangkat mengantarkan kartu-kartu itu ke seluruh penduduk desa. Beberapa dari mereka masih belum tahu kegunaan kartu itu, atau apa yang disebut Amoveo, tapi beberapa sudah tahu.



"Akhirnya selesai sudah." Oka terduduk lemas di pos jaganya. Sepertinya cukup melelahkan mengantarkan kartu-kartu itu kepada para penduduk. Apalagi dalam cuaca sepanas hari itu. Musim panas tahun ini memang sangat berbeda dengan tahun yang lalu, kadang suhu sangat tinggi melewati angka batas kenormalan. Adapula warga yang menemukan beberapa ekor binatang kecil seperti merpati yang mati hangus terbakar.



"Hwaaaahh....." Oka menguap keras. Rasa lelah di tubuhnya memaksa dirinya untuk tidur.



"Aku ngantuk sekali, mungkin aku bisa istirahat sejenak." Okapun tertidur pulas di posnya. --------------------------------------------------

Sementara itu, di desa Longtar terjadi sesuatu....



"Hwaaaaa!!!!" Seseorang berlari dengan tangan berdarah.



"Apa yang kau lakukan!! Kenapa kau menyerangku...!!" Orang itu terjatuh. Ia berhadapan dengan seseorang. Orang tersebut tampak sangat guram, matanya memerah, dan kelihatan sedang menggila. Seperti dikendalikan oleh sesuatu.



"Heii..!! Ada apa denganmu!!"



"Gwaaarrrrr!!!!!" Orang itu menyerang kawannya sendiri, menggerogoti tubuhnya dengan giginya.



"Hwaaaaaa!!!"



Ternyata keadaan desa itu berubah. Banyak penduduk yang berubah menjadi sangat mengerikan, entah apa yang terjadi. Mereka saling menyerang dan membunuh!



"Sial ada apa ini!! Apa yang terjadi di desaku!" Agus menatap seisi desanya dari balik kaca rumah. Ia gusar dan bingung. Ia tak mengerti dan bahkan tak percaya apa yang sedang ia lihat dengan mata kepalanya saat itu.



"Aku harus segera kabur sebelum aku menjadi seperti mereka!"





Ckilk!



Pintu kamarnya terbuka. Seseorang berdiri di sana.



"Sayang sebaiknya kita segera pergi dari desa ini. Penduduk di sini sudah benar-benar menjadi gila!"Istrinya hanya diam tak bergeming di depan pintu. Kepalanya menunduk seakan menyembunyikan sesuatu.



"Sayang? Apa kau mendengarku?" Agus mendekati istrinya dengan langkah perlahan. 



"Sayang?"


Agus Wife (Cynthia)

"Gwaaarrrr!!!!!" Istrinya berteriak kencang. Kepalanya mendongak, menampakkan wajah dirinya sudah menggila pula seperti penduduk lainnya.



"Sial!" Agus berlari ke sudut ruangan. "Bagaimana ini bisa terjadi!!" Istrinya tampak beringas seperti hewan buas yang kelaparan. Bahkan air liurnya menetes dari mulutnya.



Dalam hitungan detik, tiba-tiba Agus diserang. Sang Istri melompat, bak menyerang mangsa.



"Hwaaaa...." Agus berteriak keras ketika sang Istri menjatuhkannya ke lantai. Entah darimana kekuatan sang Istri bertambah hingga bisa menjatuhkan Agus. "Sial..!!" Agus mengambil sekop yang ada di bawah lemari pakaiannya. Ia pukulkan sekop itu pada istrinya.





Buk! Buk! Buk! Srak!



Sang istri terkapar lemas di samping tubuh Agus. Punggung dan kepalanya berdarah. Begitupula dengan Agus, tangannya berdarah akibat gigitan istrinya sendiri.



"Sial.!! Apa yang kulakukan!! Aku melukai Istriku sendiri..!!" Air matanya mengalir, mengingat masa-masa dulu bersama sang Istri. Ia berusaha kembali duduk.





Tak!Tak!Tak!



Seseorang datang. Langkahnya terdengar pelan. "Siapa disana!! Jawab!" Agus berteriak dengan nafas masih tersengal-sengal.



Orang itu akhirnya sampai di ujung kamar Agus. "Sinta! Itukah kau?" Agus berdiri mencoba menghampiri putri semata wayangnya.
Shinta, Agus Daughter

"Ayah!" Shinta berlari menuju pelukan ayahnya.



"Apa kau tidak apa-apa sayang?" Agus memeluk putrinya erat.



"Apa yang terjadi di sini ayah.?"



"Ayah juga tidak tahu, tapi sebaiknya kita lari dari sini." Shinta memperhatikan ibunya yang terkapar tak berdaya.



"Apa yang terjadi pada ibu ayah?"



"Hm...." Agus berpikir sejenak, bingung hendak berkata apa pada putrinya. "Ibumu sedang beristirahat sayang, ia sangat lelah." Agus terpaksa berbohong pada putrinya. Air matanya kembali menetes sambil memeluk erat putrinya.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Selatan Hutan Crample

Ketuplak.. ketuplak.. ketuplak..

Suara kuda berlari menerjang terdengar dari arah padang rumput. Seseorang menunggangi kudanya. Nafasnya tersengal-sengal. Keringat membasahi tubuhnya. Ia tampak dikejar sesuatu yang mengerikan. "Aku harus sebarkan berita ini!" Desahnya.



Angin bertiup kencang. Membuat jubahnya melayang mengibas rerumputan. Helaian daun terbang, terpotong injakan kaki kuda sang ksatria. Pepohonan melambai-lambai seakan memberi salam padanya.

"Betul-betul keadaan darurat!!"



Ia sampai di perbatasan desa Prosperiti. "Dimana penjaga desa ini?" Pria besar itu turun dari kudanya. Rambutnya yang ungu melambai ditiup angin. Ia melangkah perlahan mencari tanda-tanda kehidupan.



"Adakah orang disini??" Hanya kicauan burung dan desisan angin yang menjawabnya. Ia melangkah masuk ke dalam pos penjaga. Di pandangnya setiap sudut ruangan."Wah! Itu dia penjaganya." Oka tertidur pulas di ranjang kecil pos itu. Ia tampak sangat kelelahan.



"Hey penjaga!!" Pria itu berteriak membangunkan Oka. Oka tak bergeming. "Hey bangun!! Ada berita penting!!"



"Hwaaaaaa!!!" Oka terjatuh dari ranjangnya. "Sial! Siapa yang berteriak-teriak di telingaku!"



"Aku!! Apa yang kau lakukan? Bukankah kau penjaga di sini?"



"Kau siapa?" Oka berdiri merapikan pakaiannya. "Mengganggu istirahatku."



"Aku Crusader dari Central Palace!!"



"Apaa!!!" Oka terkejut sekali. Dia segera memasang posisi siapnya. Membusungkan dada dan segera memberi hormat.



"Maaf tuan!! Saya tidak tahu!! Tidak ada kabar kalau akan ada Crusader dari Central Palaca yang akan datang ke desa kami." Oka menunduk meminta maaf.



Wajah sang Crusader tampak guram melihat tingkah kikuk Oka. Ia menggelengkan kepalanya. Mana ada prajurit seperti ini di Central Palace? Pikirnya dalam hati.



Crusader adalah Ksatria tingkat dua dari Kerajaan. Ia mempunyai hak kekuasaan atas suatu desa di Negara Ruin. Para Crusader dipilih dari kemampuannya saat ada di pelatihan, namun ada pula yang dipilih karena merupakan keturunan asli Rune Crusader, Crusader legenda dari Central Palace.



"Aku dikirim kemari untuk memberikan pengumuman penting dari Central Palace untuk desa kalian." Ia mengeluarkan suatu gulungan kertas dari tasnya. "Sebelumnya, perkenalkan namaku Crusader Ray dari North Central Palace. Aku pemilik kekuasaan penuh desa Prosperiti."
Crusader Ray

Oka hanya membisu. Nyalinya menciut bahwa pria yang ada di depannya adalah penguasa penuh desa. Atasan tuan Julian, itu yang ada dipikirnya saat ini. "Maaf tuan kalau sebelumnya saya bersikap lancang."



"Lupakan saja. Sekarang aku pinta kau antar aku ke rumah Julian. Surat ini harus aku berikan langsung padanya."



"Siap laksanakan!!" Oka memberi hormat dengan tegas.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Ray menarik tali kekang kudanya mengikuti langkah Oka menuju rumah Julian. Langkah mereka beriringan seperti suara gendang yang dipukul perlahan. Terik panas matahari membuat mereka semakin berkeringat. Penduduk desa pun mulai memperhatikan Sang Crusader dengan pakaian mencoloknya. Mulai membicarakan hal-hal kecil antar telinga.



"Dimana letak rumah Julian?" Tanya Ray. Ia mulai risau di perhatikan para penduduk layaknya seorang penjahat.



"Rumahnya ada di sana. Tampak paling megah dari rumah yang lain."



"Kenapa tak kau katakan saja di Pos, aku bisa mencarinya sendiri."



"Maaf tuan. Saya hanya melaksanakan apa yang tuan perintahkan."



"Ya sudahlah." Mereka sampai di depan rumah Julian. Belum sempat mereka masuk seseorang sudah berlari keluar dari dalam rumah.



"Tuan Ray!! Selamat datang. Kenapa anda tidak memberi informasi bila akan datang." Celetus Julian yang terkejut setengah mati melihat atasannya sudah berdiri tegak di depan rumahnya."Kami bisa membuat penyambutan besar untuk anda."



"Maaf kalau saya tidak memberi kabar pada Anda sebelumnya, saya kemari karena ada berita penting dari Central Palace yang harus diterima setiap desa di Negara Ruin, dan berita ini berita yang baru pagi ini kami dapat jadi sangat mendesak." Ray menjelaskan, wajahnya tampak bingung dan galau.



"Sebaiknya kita bicarakan di dalam saja Tuan Ray."



"Baiklah." Ray menghadap Oka. "Bisakah kau ikatkan kudaku di suatu tempat dan tolong jaga kuda ini."



"Siap tuan!!" Oka menerima tali kekan kuda Ray dan membawanya pergi. Ditariknya kuda besar itu menjauh dari rumah Julian. Sedangkan Julian dan Ray masuk ke dalam, membicarakan sesuatu yang tampaknya sangat penting.



"Sial sekali hari ini!" Celetuh Oka. Ia sudah sampai di lapangan utama desa. Ia ikatkan kuda Ray di sebuah pohon sedangkan dirinya hanya duduk diam menunggu di sampingnya. "Baru kali ini aku mendapat tugas sebanyak ini."



Sementara, di Utara desa Prosperiti.



"Hwaaaaaahhhhh........." Oka kembali menguap keras. Matanya terkantuk-kantuk, seluruh rasa lelah ditubuhnya kembali memaksanya untuk beristirahat. "Betul-betul hari yang melelahkan....." Ia kembali tertidur, ditemani hembusan angin dan ringkikan kuda Ray.



"Hwwwaaaaaaa..... !!!!" Seseorang berteriak berlari ke segala arah. "Apa yang kau lakukan!!!" Ia meneriaki seseorang di depannya.



"Grrrwaaaarrrr....!!!" Pria itu melompat menerjang, ia menggerogoti mangsanya.



"Hwaaaaaaa....!!!! Aaaaaarrrrrgggghhhhh!!!!" Dengan teriakan akhir korban, darah keluar mengalir deras. Tangan kanannya tercabik-cabik.



Sang pemangsa kemudian berjalan ke arah pusat desa. Di sana ia mulai menyerang para penduduk. Digigitnya setiap orang yang ada di hadapannya, tak terkecuali anak kecil. Dalam hitungan detik para korban entah bagaiman bisa bangkit kembali. Mereka berjalan tak tentu arah mengitari desa.



"Sial!!! Sepertinya aku terlambat datang!! Virus itu sudah sampai di sini!" Ray dan Julian menatap keluar rumah, melihat keadaan yang mengerikan itu. Darah dimana-mana. Bahkan ada pula bagian tubuh seperti tangan dan potongan jari yang berceceran di sana.



"Ada apa ini Tuan!! Apa yang terjadi!!" Julian kebingungan. Pikirannya kacau. Ia bingung memikirkan perubahan besar di desanya. Tiba-tiba saja semua penduduk desanya mengamuk dan saling serang."Apa ini efek penyakit yang anda ceritakan tadi??"



"Ya. Saya sudah melihat yang lebih parah lagi di desa lain"



"Mengerikan!! Saya tak habis pikir, bisa sampai seperti ini!! Sebaiknya kita segera ungsikan penduduk lain yang mungkin masih selamat!!" Julian mengusulkan. Ray hanya diam termenung, ia bingung harus bertindak bagaimana.



"Ya sudah! Di desa ini sudah terdapat Amoveo kan?"



"Sudah tuan Ray! Amoveo desa ada di lapangan utama desa."



"Bawa semua penduduk kesana, dan ungsikan menuju desa lain."



"Baik tuan!" Julian dengan cepat pergi. Ia segera mengumpulkan semua penduduk di rumahnya. Kemudian menceritakan keadaan desa saat ini. Semua orang ketakutan setelah mendengar cerita desa. Bahkan ada pula yang panik hingga berteriak-teriak.



"Semua harap tenang!! Sekarang mari kita segera mengungsi dari desa ini!!"


=Bersambung=

Pesan Tulisan : Cerita di perbaharui seminggu sekali
Penulis,

Nama Kamu : Dikki Iskhanrozi Khan
Email Kamu : dikkiiskhan@yahoo.com
Email Facebook : dikkiiskhan@yahoo.com
Tempat Tinggal : Semarang


Novel Kepulanganku Dan Pertemuan Terakhir Cinta By Yasni

Posted: 01 Dec 2010 07:31 AM PST

Novel Kepulanganku Dan Pertemuan Terakhir Cinta By Yasni Novel Kepulanganku Dan Pertemuan Terakhir Cinta By Yasni, hallo sahabat cerita cinta semua, tulisan kali ini adalah karya dari Yasni, yasni sudah banyak mengirimkan cerita-ceritanya kepada cerita cinta, dan bisa dikatakan cerita tersebut sangat mantep heheh...saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yasni karena sangat setia untuk mengirimkan tulisannya ke cerita cinta, silahkan simak tulisan yasni kali ini.


Kepulangan Q  'n'  Pertemuan Terakhir
Dak..dik duk jantung ku berdenyut dengan kencang ketika nomor penerbangan pesawat ku dipanggil
Ini untuk pertama kali nya aku menaiki pesawat terbang ughhh………………. Pengalaman yang tak akan terlupakan tapi semua ini harus aku lalui demi bertemu dengan kedua orang tua ku lagi disumatra. Kulihat dibandara seokarno hatta banyak orang tengah berkerumun memasuki pintu pesawat lion air .
Karena berhubung aku tidak tau apa 2 aku ikuti aja orang2 itu ya nomor penerbangan mereka sama dengan ku.
J ternyata naik pesawat tidak seseram bayangan ku.aku sungguh menikmati  perjalanan ku. Sesampai dibandara polonia ahhhh aku sungguh heran bandara ini sungguh2 berubah.bukan berubah tambah bagus tapi jelek macam tak diurus. Langkah ku semakin cepat ku langkahkan kaki ku  setelah aku mengambil barang bawaan kulihat mama dipintu  menunggu ku dengan air matanya mengalir  kuletakan  barang bawaan ku bersujud di kaki mama yang kurindukan dengan titisan air mata bahagia, satu tahun lebih sudah aku tidak dipeluk kasih sayang seorang ibu. Air mata ku tak bisa terhenti di perjalannan pulang dengan taxi  aku banyak cerita,terkadang cerita itu buat mama tertawa dan kadang buat mama nangis, pa lagi ketika mama ku dengarkan sebuah puisi untuk ayah,air mata mama terus mengalir seakaan hujan.diperjalan dari bandara polonia kerumah lumayan jauh sekitar 3 jam kalau gak macet bisa lebih cepat dari itu. Andai saja aku punya mesin waktu aku ingin memutarnya ketika aku duduk di SD.tapi waktu telah berjalan dan gak akan ada yang bisa memutarnya lagi.yang kusesalkan kejadian yang terakhir yang memberikan luka yang sangat sakit di hatiku bukan hanya dihatiku  tapi dihati mama dan papa,dimana mereka tau kehidupan putri mereka hancur karena tekanan yang mereka kasih,tekanan itu yang membuat aku memutuskan kuliah jauh dari mereka,jauh dari rumah,jauh dari kota ku,jauh dari teman2 ku karena kalau aku tetap bertahan dengan keadaan itu aku mungkin bisa gila.
Taxi sudah memasuki kota ku , kulihat selintas taman kota masih sama tidak ada perubahan.taman itu membuat aku mengingat cinta pertama ku dimas namanya . kulihat catatan kecil yang kupegang   
1.       Seluruh keluarga
2.       Dimas
3.       Jaka
4.       Tito
5.       Irfan hanafiah
6.       Asi gilbert
Daftar orang yang ingin aku temui nama dimas ada di urutan ke 2 setelah seluruh keluarga ku.  aku tidak tau pasti buat apa lagi aku bertemu dengan orang2 yang ingin aku temui dari no.2 sampai 6 tidak aku tau aku ingin minta maaf dan meminta penjelasan dari mereka. Begitu kubuka pintu rumah ku, aku melihat banyak perubahan,  tapi kamar yang kutinggalkan masih tetap sama seperti dulu.  Ayah pulang dari mesjid kulihat matanya sudah digenangi air mata.  pelukan dan air matanya saat ini yang terhangat yang pernah aku rasakan selama dulu aku membencinya..untuk satu jam aku gak mau jauh darinya dari pelukan hangatnya. Kata mama ayah paling sayang ma aku tapi teakhir aku merasakan pelukan hangat itu sejak aku SD sebelum hatiku di penuhi rasa marah sama ayah.tapi amarah itu sudah hilang sekarang.
Udah 3 hari aku dirumah asik main sama mama.  malam ini malam minggu hp ku berdering  kupikir yudhi yang menelphone malas untuk mengangkatnya tapi sms masuk kulihat ternyata jaka ,dia meminta ku keluar . sesosok teman waktu sma dan matan kekasih ada dihadapan ku yang terpisah karena pilihan kuliah. Senyum manis dari bibirnya masih tetap sama seperti itu tapi sudah tambah  cabi bayangin aja timbangan naik 20 kilo itu heheh jaka ku jutek ku, tangan nya membentang dan memeluk rindu yang tertahan 1 tahun yang lalu tapi pelukan tu tak ber arti pelukan yang menandakan adanya cinta. Dia menarik ku ke atas motornya membawaku ketempat kami pertama kali kencan dulu heeheehe tempat itu masih tetap sama seperti jaka tidak berubah. Duduk berdua di ayunan membicarakan apa yang kami lewati selama gak sama2. Gimana kuliah dia begitu juga sebaliknya dia. Tapi ada yang terasa kaku  dari suasana saat itu gak tau dari mana. Aku mencoba bercanda dengan jaka dan suasana pun seakan meleleh hahaha jaka mulai asik diajak ngobrolnya nyantai seperti kata2 yang suka diucapkannya.

Yasni      : jak.. besok kesekolah yuk…!!!
Jaka       : ngapain??
Yasni      : ngambil izazah.n ngeliat kenangan
Jaka       : ok!! Kita tanding basket lagi ok!!
Yasni      : ok!!
Suasana tiba 2 senyap aku asik dengan bintang dilangit jaka asik dengan main ayunan
Yasni      : Jaka…
Jaka       :Emmm…
Yasni      :Siapa yang mengisi ruang dihatimu sekarang??
Jaka menghentikan ayunannya dan berjalan dihadapanku,dengan posisi jongkok didepan ku dan memegang ayunanku.kupikir anak ini mau ngapain gitu??dibenakku mati aku jaka marah
Tapi…malah dia tersenyum melihatku mungkin saat itu wajahku berubah jadi merah.hehehhee
Jaka       : Masih hanya ada kamu yang mengisi dan gak pernah kosong.
Perkataan jaka buat aku terkejut, aku masih hanya bisa melihat wajah jaka gak tau apa yang harus aku omongin. Jaka mendekatkan wajahnya kupikir saat itu jaka ingin menciumku. Tapi buru-buru aku berdiri dan
Yasni      : ahhh kamu becandanya bisa aja jaka.
Jaka hanya tersenyum cool hehehehe
Jaka : aku antar pulang yuk da malam
Diperjalan pulang dia megang tanganku tanpa mau dilepas.yas…aku gak bercanda tadi. J
perkataan yang tadi sebenarnya udah lama aku tunggu jaka sejak smk dulu tapi bahkan setelah kita jadian pu n gak pernah km mengatakan hal2 mengenai cinta.  kenapa baru sekarang jaka?? Setelah hati ku ada yang mengisi  tempat yang dulu kamu berpijak.  ketika didalam rumah jaka pamitan dan pulang. Sebelum melajukan motornya dia sempat bilang selamat malam,sempat meyakinkan aku bahwa yang dia ucapkan tadi tidak bercanda.

Seperti biasa bagun pagi semua telah di sediakan mama. Hari ini mau kemana yasni???? Ahhhh mau kesekolah ma. Jangan lama2 pulangnya ya  nanti mau mama ajak pergi. Ok!!
Diangkot hampir aja kejauhan turunnya karena lupa hehehe aku bilang kiri pak..tapi angkotnya gak berhenti2 sampai aku bilang stop….hehehehe bukan supirny ayang salah tapi aku ya inikan dipematangsiantar bukan bandung hahahahha
Dari jarak 5 langkah aku sudah bisa ngeliat jaka berdiri di gerbang sekolah asik ngobrol ma babeh.
Heiii,,,, cipika cipiki tiba2 si jaka ma aku.aku asak aneh hehehe inikah akibat pergaulan kuliah di medan pikir ku. Tapi dia membisikan aku sesuatu da siap buat tanding dengan ku n aku punya sprise buat kamu
Aku hanya membalasnya dengan senyuman termanis hahahahah
Selesai dengan urusan izajah aku dan jaka keliling sekolah sambil asik cerita tentang masalalu masa smk kami yang dipenuhi dengan keceriaan.ada sesuatu  yang membuat aku tersentak saat kami memasuki ruangan kelas  1 RPL 1 jaka duduk dibangkunya dulu dan dia menyuruhku duduk dibangku ku yang dulu.
Jaka       : Yas…aku ingin kembali kemasa kita dulu,aku ingat waktu itu kamu sering ngeliat dibelakang karena pengen liat aku kan??
Yasni      : emmm…..,J
Jaka       : boleh aku Tanya sesuatu yas??
Yasni      : apa??
Jaka       : sejak kapan kamu punya perasaan ke aku???
Yasni      : kamu sunguh gak tau jaka??
Jaka       : tau sih dari rika tapi aku pengen dengar dari mu langsung yas.
Aku pindah disamping tempat duduk jaka.
Yasni      : jaka masih ingat waktu pendaftaran?? Saat itu kita tabrakan di depan kantor KTU.dari aat itu aku ingin tau kamu siapa
Jaka       : yas…maafin aku ya
Yasni      : maaf buat apa??
jaka        : aku gak ngerti perasaan kamu.aku lebih mentingin situasi gossip dari anak2 sampai2 ngajak kamu bertengkar terus maafin aku ya!!
Yasni      :jaka kamu gak perlu minta maaf  karena pertengkaran kita masa smk ku tidak membosankan .aku ngerti gimana kamu jadi gak masalah buat ku ngerti mr.cool
Jaka       : kamu masih manggil aku dengan sebutan itu mis cicak
                Yas..kamu masih ingat kita dijuluki apa sama guru b.indonesia??
Jaka yasni            : mis tikus n mr kucing hahaha
Jaka       : aku baru menyadarinya masa itu seharusnya  bisa aku nikmati
Yasni      : jaka km tau aku gak pernah menyesali semua yang terlewat waktu kita smk karena apa??? Karena adanya kamu smk ku menyenangkan,karena aku melewati tahap dengan mu yang gak dimiliki orang sebelum mereka pacaran.aku bersukur aku mengenalmu dengan pertegkaran dulu baru pacaran dan tahap akhir aku mendapatkan kamu sebagai sahabat baik ku jadi aku tidak pernah menyesalinya dan aku harap jaka jutek juga gak nyesal
Jaka       : yas , sebenarnya aku mengajak mu bertengkar karena aku gak mau kamu tau kalau aku menyukai kamu aku gengsi sama anak2 saat itu.
Yasni      : kelapangan basket yuk!!
Dilapang basket ada anak2 tingkat satu yang lagi main basket.
Jaka       : yas, kamu ingat tempat ini lah yang jadi akar pertengkaran kita
Aku hanya tersenyum mendengar perkataan jaka tidak menyangka dia masih ingat kejadian 4 tahun lalu.
Banyak hal yang kami ungkit tentang masalalu.ketika aku diantar pulang kerumah sama jaka wajah mama dan ayah berubah dan mama sempat mengucapkan kata2 mungkin jaka tersinggung.
Mama   : jaka ingat perbedaan kalian harus jaga jarak.
Ya dari dulu yang buat mama gak suka aku sama jaka sama hanya perbedaan agama kami. Malamnya jaka sms aku yas maafin aku kalau da buat mu gak nyaman.km gak usah khawatir ma yang dibilang mama.aku bisa terima kalau karena itu aku hargai orang tua mu.ingat yas aku mencintai mu.
Dan dari saat itu nomornya gak pernah aktif lagi itu sms terakhir yang aku terima darinya.
Aku sempat berdebat dengan mama ma ayah tapi aku juga ngerti maksud mama ma ayah .
Kesibukan ku hanya jalan sana sini sama mama ayah n adik2 ku. 2 hari dari saat ketemu jaka aku bertemu dengan mas irfan tanpa sengaja waktu aku pergi membeli senar gitar. Kpikir siapa yang meneleksok terus dibelakang ku padahal aku sudah jalan dari pingir aku terkejut mas irfan keluar dari mobil dan menarik tangan ku.ini dia orang yang ingin kubunuh dalam benakku tapi yang dia lakukan malah bersujud mohon maaf sama aku.aku berusaha buat pergi dari tempat itu tapi dia menahan ku.
Mas irfan             : mas minta maaf please!!! Terserah sama kamu mau ngapai aja ke mas asal kamu maafin mas
Yasni      : emmm…enak banget kamu datang2 minta maaf mas waaahhhhhhhhhh hebat kamu mas !!!
Mas irfan             : maafin mas!!!
Yasni      : aku hanya butuh bukti janji mu mas,janji yang sampai saat ini belum kamu tepati
Mas irfan             : mas pengen nepatinya sangat ingin yas.tapi…mas udah menikah
Yasni      : kata terakhir itu da buat aku terkejut dan mengangkat tangan ku hingga melayangkan tamparan yang cukup keras. Bagai petir ucapannya yang terakhir. Baru 6 bulan lalu dia menyuruhku pulang buat ngomongin pernikahan tapi apa yang kudengar sekarang??
Mas irfan             : mas mohon ampun sama kamu mas mohon maaf da nyakitin hati kamu.
Yasni      : aku…..stupid kenapa aku bisa percaya kata2 waktu itu mas brengsek mas air mata ku pun mengalir tanpa aba- aba dari ku .
Mas irfan             : maafin mas,mas terpaksa menikahinya
Yasni      : knp terpaksa mas??jangan kamu bodohi aku lagi jelaskan sama aku mas kenapa kamu bisa sejahat ini sama aku dan keluarga ku???
Mas irfan             : waktu kita bertengkar mas lagi di danau sama temen2 nyiar mas,kami minum2 bir  diantara wanita yang ikut da yang ngefans sama mas kemana2 ngikuti mas,terjadilah yang gak dinginkan. Mas nyesel dek..
Yasni      : aku benci sama mas !!!! sakit banget mas !!! km nyuruh aku pulang hanya untuk mendengar ini?? Jangan pernah temui aku lagi lepasin tangan ku.
Mas irfan             : gak akan mas lepas mas belum selesai ngomong.
Yasni      : apalagi yang belum selesai belum puas nyakitin aku??
Mas irfan             : mas gak mencintai dia,mas mencintai kamu!!
Yasni      : hahahaha bagus kali omongan mu mas, lalu mau kamu gimana kan istrimu?
Mas irfan             : mas mau menceraikan dia setelah dia melahirkan.mas mau hidup sama kamu seperti mimpi kita dulu
Yasni      : pakkkkkkkk…….!!! Makasih mas!! Aku gak nyangka mas sejahat itu mau berapa orang yang mas sakiti selain aku ha??? Pikir mas aku mau?? Mendengar nya saja aku mau muntah tau kamu mas . iiiiiiiiiihhhhhhhh kok bisa lah mas berfikiran macam itu mas.ingat ya mas sempat kamu menyiayiakan istrimu dan anak mu ingat mas aku sendiri yang akan menghancurkan hidup mu!!!
Mas irfan             : dek…mas gak bahagia…
Yasni      : itu da jadi konsekuensi apa yang mas lakuin terima saja apapun itu hanya itu yang bisa kau lakuin.tenang aja aku yang akan jelaskan ke keluarga ku.jangan pernah muncul dihadapan ku lagi mas!! Makasih semuanya . lepasin tangan aku!! Mas aku kembalikan cincin ini aku gak berhak mengenakannya lagi.
Irfan kutinggalkan begitu aja,aku berlari kerumah mengurng diri kekamar menagis sepuas ku.untungnya mama ma ayah lagi makan diluar.
Saat seperti ini hanya ada satu orang yag bisa membuat aku semangat dimas walau hanya mendengar suaranya  dan gak pernah mengucapkan apapun.
Dimas    : halllo… ini siapa??
Aku hanya bisa diam dan menangis sementara disebrang asik  bersuara halllo dan halllo
Dimas    : aku matikan ya kalau gak ngomong.
Yasni      : dimas….
Dimas    : yasni..?? bener ini kamu??
Yasni      : ia mas.
Dimas    : kenapa nangis??km baik??
Yasni      : siapa yang nagis gak ah…aku baik mas
Dimas    : aku gak bisa kamu bohongin .kamu kenapa ??
Yasni      : kamu gak berubah mas,
Dimas    : apa yang mesti dirubah??gak ada kan?? Kamu da pulang??
Yasni      : ia aku pulang…
Dimas    : gimana kuliahnya??
Yasni      : baik2 n lancar2 aja.mas bisa kita ketemu???aku ingin banyak cerita dengan mu
Dimas    : maaf aku udah gak bisa ketemu kamu lagi.
Yasni      : kenapa mas? Kamu udah menikah??
Dimas    : belum.tapi aku dah gak seperti dulu yang bebas kemana aja.
Yasni      : kamu kenapa mas?? Cerita ke aku!!!
Dimas    : kamu gak perlu tau cukup aku yang tau.
Yasni      : mas..!!! sekarang kamu tinggal dimana??
Dimas    : yang pasti udah gak tinggal disiantar lagi
Telp itu terputus gitu aja. Pertanyaan muncul berderet di otakku dimas kenapa dimana apa yang dia alami selama ini apa maksud dia da gak seperti dulu lagi dimas kenapa?? Hanya ada dua kemungkinan  dimas di tanah jawa dan ditebing .
 2 hari kemudian aku beralasan kerumah rika dengan mama aku pergi ke tanah jawa mencari dimas tapi mamanya gak mau mengatakan apapun.aku lanjutkan mencari dimas ke tebing dan yang aku temui dimas terbaring dikamar dengan wajah pucat badanya pun kurus. Air mataku gak bisa ku tahan mengalir seperti sungai mencari muaranya. Mas kamu kenapa?? Kenapa gak cerita ke aku kenapa aku gak kamu kasih tau!!
Dimas    : yas aku kena kangker otak
Tangis kami pecah di dalam kamar.
Yasni      : kenapa kamu gak kasitau aku??
Dimas    : aku gak mau jadi bahan belas kasihan orang.
Yasni      : lalu kenapa kamu gak operasi mas??
Dimas    : aku takut yas??
Yasni      : takut apa??
Dimas    : kemungkinannya berhasilnya hanya 40% kalaupun berhasil ada kemungkinan aku akan lumpuh dan menjadi mayat hidup yang hanya bisa nyusahin orang disekelilingku.
Yasni      : mas mau ya kamu dioperasi aku gak mau kehilangan kamu,aku gak mau kehilangan sahabat ku yang kusayangi,aku mau km nepatin janji kamu selalu nemenin aku mas.
Dimas    : heiii, aku selallu nemenin kamu ,dan kamu gak akan pernah kehi;angan aku karena aku ada di memori kamu.   Yas…mau nemin aku jalan2 ke belakang rumah??
Yasni      : emmm…
Dibelakang rumah kami duduk dibangku terbuat dari besi,dimas ngeliat mawar  dan bunga yang ditanam dibelakang rumah.
Dimas    : yas..kupikir ini hukuman dari tuhan buat aku karena menyakiti kamu,kamu mau melakukan sesuatu untuk aku yas??
Yasni      : mas.. jangan pernah berfikir ini hukuman tuhan karena kamu menyakiti aku.aku bisa lakukan apa mas??
Dimas    : cabut sumpah kamu yas.kumohon!!
Yasni      : sumpah?? Sumapah apa mas??
Dimas    : waktu kita pisah dulu kamu pernah bilang kalau aku gak akan hidup bahagia sebelum kamu rela ngelepasin aku, dan aku hanya akan bahagia jika hidup sama kamu.
Yasni      : astafirullah mas… ya allah.. maafin aku mas aku gak bermaksud menghancurkan kebahagiaan kamu mas. Aku udah lupa sama sakit yang dulu mas aku cabut dank au tarik kembali sumpah itu .maafin aku mas kalau karena sumpah itu kamu ber anggapan kehidupan mu tidak pernha nemui kebagiaan.
Dimas    : yas.. aku bukan gak ingin hidup sama kamu.tapi kamu liat aku sekarang maafin aku yas, maafin kesalahan ku dimasalalu yang lebih percaya sahabat ku dibanding kamu pacar aku.maafin aku karena dulu gak bisa bersikap menjadi benar2 pacar yang sayang sama kamu.
Yasni      : gak mas kamu yang terbaik selama ini aku temui.banyak hal yang kamu ajarkan sama ku,kamu gak perlu minta maaf karena itu juga salah ku,terlalu terbawak emosi ku.
Dimas    : makasih yas.. kamu pernah ada dimasalalu ku dan masa sekarang.
Pertemuan singkat itu udah buat hubungan kami membaik walaupun kami tidak membina hubungan lagi tapi setidaknya kami punya ikatan persahabatan yang  gak akan da penghianatan dan kesakitan hanya da keceriaan dan dukungan untuk sahabat.
Begitu dirumah mama melihat mataku sembab membuat mama menanyakan terus aku kenapa. Mau tidak mau aku ceritakan apa yang terjadi dan siapa yang aku temui. Aku ceritakan gimana keadaan dimas mama mendengarkan ceritaku dan air matanya pun menetes satu-satu .
Dikamar aku bertanya sendri sama diriku sendiri dan menjawabnya sendiri kenapa dengan ku,kenapa tidak pernah usai kisah cinta yang menyakiti aku,kenapa semua bisa terjadi sama aku.dimana letak kesalahan ku,aku harus gimana.pertanyaan pertanyaan itu menekan pikiran ku,rasa sakit di hatiku semakin sakit. Keesokan harinya aku gak bisa ngapa-ngapain panas suhu tubuhku mencapai 48 derajat aku dilarikan kerumah sakit sama mama aku gak tau apa yang terjadi hanya saja waktu aka bangun aku da ada diruangan rumah sakit dengan tangan kiri infuse dan tangan kanan transfuse darah. Kulihat ditempat duduk panjang diruangn itu ada mama yang tertidur aku gak tau da berapa hari aku gak bangun.mungkin mama lelah. Dilantai duduk dalam keadaan tidur 2 sosok yang kukenal  yudhi dan tito
Disampingku da kelender kulihat sudah tanggal 6 september berarti aku udah 1 minggu tertidur .  kulihat ada kertas hasil pemeriksaan dari dokter.kubaca pernyataan nya cukup membuat aku terkejut
Penyataan 1 aku dalam keadaan gak stabil
Pernyataan 2 darah rendah
Pernyataan 3 jantung ku lemah
Pernyataan 4  hanya ada gambar aku gak tau gimana ngebaca gambar itu
Tito:da bangun dek??
Yasni      : emm..bang,ini gambar apa bisa jelasin ke aku
Tito        : ini.. masuk angin adek da sampai ke otak anginnya itu buat otak adek gak bisa terlalu ditekan untu k berfikir itu kenapa adek gak sadarkan diri kemaren.tapi sekarang da gak apa2 di otak.tinggal ini jantungnya harus dikuatin.
Yasni      : J
Tito        : adek gak kangen sama abang??
Yasni      : sangat..
Pelukan hangat seorang tito yang seperti abang ku bisa aku rasaain lagi.
Tito tidak banyak berubah masih tetap nunjukin rasa sayang nya. Satu  jam kemudian yudhi bangun dan langsung menghampiri q yang tengah bercanda dengan tito.
Yasni      :Ehhh bang da bangun??
Yudhi     :Ia.
Yasni      :Gak kuliah kok kesini??
Yudhi     :Da selesai ujiannya ge libur.
Ya… aku gak bias pungkiri ini yudhi adalah kekasih ku  sekarang.meskipun aku bersama dia tetap merasa kalau gak punya pacar karena yudhi terlalu cuek orangnya, tapi aku heran dia bias rela nunggu aku dirumah sakit.apalagi kata bang tito yudhi da 4 hari nungguin q.ahhhh sungguh aku gak percaya.
Uda 2 minggu sejak aku dilarikan dirumah sakit sekarang da boleh pulang.begitu dihalaman rumah kulihat motor2 yang aku kenal berderet parkir siapa lagi kalau bukan nenek,abang,wawak,kakak q .q disambut dengan hangat.rasanya kalau da gini aku gak mau pulang kebandung hehehe J
2 hari dirumah merasa bosan gak boleh ngapa-ngapain, hanya istrahat n minum obat setiap hari.
Temen-temen sma dulu datang kerumah ngeliat aku jadi seperti reuni aku sendiri gak tau dari mana mereka tau.yudhi selalu datang kerumah pagi dan sore walau hanya beberapa menit.dan hanya duduk disamping  tempat tidur ku.menemeniku sarapan yang dia bawakkan.
Sementara bang tito kalau malam dia selalu datang sampai aku tertidur baru dia pulang.dan dengan dimas selalu sms,tapi aku gak memberitahu dimas bahwa aku lagi sakit aku gak mau buat dia khawatir.
Setiap hari ayah dan mama membuat kan aku sete kambing  dalam 2 minggu jangankan tensi darah ku yang naik berat badan ku pun naik 3 kg hehhehehe
Malam ini menghabiskan nonton dvd korea sama bang tito sampai aku tertidur dipankuannya.aku masih terasa karena tidurku belum begitu pulas,bang tito menggangkat ku ketempat  tidur.diselimutinya q gak tau apa yang tengah dipikirkan bang tito dia hanya memandangi aku. Aku sengaja tidak membuka mata ku beberapa detik berlalu bang tito menggengam tangan ku dan mengatakan hal yang buat aku meneteskan air mata.
Tito        : maafkan abang ya dek..please!!! abang banyak salah sama adek.maafin kebodohan abang yang terlalu pengecut mengahadapi masa lalu. Gak sempat mengungkapkan perasaan abang sebenarnya.abang menyesal dek… abang tau adek masih dengar abang,dek..abang dulu sempat mencintai adek sangat melebihi diri abang sendiri.tapi..abang terlalu takut kehilangan adek terlebih lagi kak indah mengatakan sesuatu yang buat abang merasa percuma untuk memperjuangkannya.maafin abang gak pernah kasih kejelasan,gak nepati nadjar abang,ngebohongin adek.
Bang tito terdiam sejenak kudengar suara tangisnya yang tidak terlalu keras,hanya sesakali dia terisak isak.
Dek..abang mau menikah.dengan seorang wanita yang da lama jadi temen abang.abang kemari nemuin adek ingin memastikan dan melepaskan apa yang pernah abang ciptakan diantara kita. Biarlah abng menjadi lelaki paling bodoh yang melepaskan adek gitu aja tanpa memperjuangkannya terlebih dahulu,tapi dek..abang gak pantas buat adek,adek terlalu baik untuk ada disisi abang.
Adek harus bahagia harus ceria seperti dulu,harus sembuh .adek tetap adeknya abang istimewanya abang. Ini pertemuan terakhir kita sebagai akhir dari kisah cinta yang udah abang ciptakan.maafin abang kalau akhirnya kayak gini.maafin……..
Tito mencium keningku air mata ku terus mengalir meski aku masih menutup mataku. Tito beranjak tapi tangannya masih ku genggam dan aku bangun tito melihat ku tanpa mengatakan  apapun tito memelukku. Tagis kami berdua pecah diruangan kamar ku. Semakin lama dalam pelukannya bukan buat ku berhenti menangis tapi tangisku semakin menjadi jadi seperti anak kecil yang permen karet nya direbut….atau seperti permainan raja dan ratu yang ratunya kehilangan rajanya.
Pelukan itu semakin terasa tidak erat lagi.tito mulai beranjak,dia sempat melayangkan first kiss yang untuk terakhir kali juga.dan lenyap… tito pergi.
Dalam 1 jam semua hilang dari ku,terasa sesak didadaku ingin menjerit  ingin menyalahkan ingin marah tapi gak tau harus marah n menyalahkan siapa.berulang kali aku memaki diriku sendiri menyalahkan diriku sendiri.
Tiba-tiba mama da dipintu kamar ku.kulihat air mata mama mengalir dari pipinya yang putih,tanpa ku jelaskan apapun mama memelukku.kurasa dari tadi mama mendengarkan apa yang aku dan bang tito omongin dikamar karena kamar ku dengan ma sekatnya satu dinding.berulang kali mengucapkan
Walah anak ku….
Seperti kata2 penyesalan.sambil terisak isak mama minta maaf karena sempat mengucapkan kata-kata
Kalau tito mau pacaran ma yasni dizinkan tapi kalau untuk hubungan serius kayak nikah gak boleh bandan tito da ancur karena balapan.
Maafin mama ya nak sekali lagi misahin kamu sama org yang kamu cintai.
Ma..mama gak salah…jadi mama gak perlu minta maaf
Ohh..anakku tangisan kami semakin pecah.

Udah dua hari sejak kejadian itu hanya mengurung diri rasanya untuk tersenyum dan bicara aja gak punya tenaga. Yudhi datang kerumah…dia gak tau apa yang terjadi dia minta izin ma mama buat ngajak aku jalan2 di tanah lapang liat bazaar.  Jalan kesana-sini aku tetap diam seribu bahasa mungkin dia pun bertanya-tanya  tapi dia gak berusaha menanyakan nya pada ku. Kulihat disisi kiri ada yang jual novel kubeli 2 novel yang satu menceritakan tentang pamvire,yang satu tentang kisah cinta para nabi.
Yudhi melihat2 novel yang aku beli tadi mungkin sekilas dia membaca synopsis nya Karena dia berjalan menunduk dan tanpa sadar menabrak seorang cewek yang tengah asik tertawa dengan teman2 nya.kulihat kesekeliling sempat salah satu temen cewek tadi tengah asik dengan ipad nya orang yang tak asing lagi bagi ku ya asi gilbert. Kami hanya sampingan tanpa tegur sapa dan sempat dia melayangkan senyum padaku.dan berlalu.
Pertemuan singkat itu da buat daftar orang yang ingin aku temui selesai.
Misi selesai.
Begitu dirumah, mama ngeliat aku dan melihat wajah ku yang terlihat pucat. Yasni kenapa nak kedinginan??
Yasni      : ahh gak ma, gak apa.kulangkahkan kaki ku kekamar tapi begitu membuka kamar  semua berubah jadi hitam dan aku gak tau apa yang terjadi selanjutnya
3 hari kemudian aku terbangun da diruangan berasama mama kulihat dibadan ku alat2 kedoktern tertempel,selang infuse ,selang darah dan entah apa aja yang tengah menempel di dadaku.
Kulihat mama tertdur di kursi disamping ku kasihan aku melihatnya pasti mama terlalu lelah sampai jam 8 pagi mama masih tertidur.
Mama terbangun jam 8 lewat melihat aku yang udh membuka mata terlihat mata ma berkaca-kaca,mengucap syukur sama allah.
Ternyata aku abis operasi penempelan jantungku yang bocor.ahhhhhhhh rupanya bukan hanya sekedar lemah rupanya karena kebocoran jantung.
Bang tito bersama calon istrinya datang menjenguk aku,dimas datang melihatku membawa bunga  kesukaan ku,bang yudhi  datang bersama orang tua nya .
Perawatan beberapa hari aku pulang dari rumah sakit.waktu ku semakin mepet  3 hari lagi aku harus balik ke bandung.berat rasanya tapi ini lebih baik hingga aku bebar2 rela melepaskan semuanya dan memulai segalanya dari awal dengan hati senang.
Pemangilan keberangkatan pesawat  peluk mama n ayah peluk adek2 ku tercinta. Menyalami yudhi .
Bang..cari yang lebih baik dari ku.aku gak pantas ada disisimu aku gak bias buat abang bahagia.
Kenapa tiba2 ngonong gine??
Bang.. aku gak mau membohongi abang lagi sejujurnya aku hanya sekedar menyukai mu ,aku tidak mencintai mu bang.cari lah cewek yang mencintaimu dengan tulus aku yakin pasti abang bisa membuka hati lagi.aku ingin melihat mu bahagia bang..maafin adk!!!
Heiiiii  mau berteman sama aku?? Yudhi mengulurkan tangannya sambil tersenyum
Emm….pasti forever.
Kamu harus bahagia ya dek!!
Abang juga ya!! Semangat!!!

Untuk kedua kali nomor penerbangan ku dipanggil. Pamitan untuk terakhir kali sama orang tua ku dan melangkahkan langkahku menuju ruang penerbangan.
Dan …pesat ku pun meninggalkan landasan polonia medan menuju bandara seokarno hatta Jakarta.
Dan ku yakinkan kaki ku melangkahkan langkahku dari masa lalu untuk menata masa depan.

The End-

Pesan Tulisan : tak selama kisah cinta berakhir dengan indah, dan tak selama berakhir dengan sedih. Hanya tergantung sama kamu memilih jalan mu. Tuhan telah siapkan masing2 kisah dan jalannya bagaimana berakhir dan bagaimana memulai.dan tuhan juga telah siapkan hasil terbaik untuk kamu melangkah kejalan yang kamu pilih.

Penulis : Yasni Febriana



0 komentar:

Create a Meebo Chat Room
Cinta © 2008 Por *Templates para Você*